Verification: c1d513a7b5cbcad9
Bola TangkasBonus NewsBonus VideoCara BermainCara Bermain Live CasinoCara Bermain QQCara Bermain SportsbookCara Bermain TogelDalam NegeriFeaturedFlash NewsKasinoLainnyaLuar NegeriNews ViralUncategorizedViral Disini

Banjir Simpati dari Netizen, Cerita Lyangan Putus, Kisah Ibu 5 Anak Dipoligami Tanpa Izin

Banjir simpati dari netizen,cerita Lyangan putus, kisah ibu 5 anak dipoligami tanpa izin-Berikut cerita lengkap Layang-layang Putus ibu memberitahu anak 5 poligami tanpa izin.
Lepaskan sejarah komet akan pergi virus dan warganet naik menjadi viral.
Setelah virus di Facebook, sekarang komet Putus juga sejumlah trending topic satu di Indonesia, Senin (2019/04/11).

Banjir Simpati dari Netizen
Banjir Simpati dari Netizen

Kanonbet – off komet kisah ditulis oleh Mami ASF dan mendistribusikan pertama melalui media sosial Facebook.Kisah adalah kisah nyata yang dialami oleh Mami ASF netizen.Meskipun telah menjadi virus di Facebook, tapi pesan itu berjudul Mami dihapus.Postingan ASF: saya tidak orang Jahat.Setelah mempublikasikan cerita ini di Facebook, komentar kolom diisi dengan dukungan warganet.

2018 Berawal dari Curhatan di Kafe, Wanita Malaysia Menikah dengan Pria Afrika

Warganet bahkan banyak katakanlah menyentuh dan menulis komentar dengan emoticon sedih.Banyak warganet menangis dan kemudian mencari tahu kisah penuh Kites Putus Putus tersebut.Dalam menceritakan kisah hidup seorang wanita dengan lima anak ditinggalkan oleh suaminya untuk wanita bernama perampas lain suami (Pelakor-red).

sejarah komet cerbung End adalah judul akun bernama Mami ASF di salah satu kelompok nasional kepenulisan terkenal yang dipimpin oleh Isa Alam, penulis terkenal Asma suami Nadia.Akun facebook rumah mommi ASF bercerita, di mana seorang suami agama bahkan mendapat dikenal beberapa saluran YouTube propaganda diam-diam menikah selebgram.

Tak hanya menceraikan dirinya, sang mantan suami juga meninggalkan dan tidak lagi membiayai kelima anaknya.Sementara bagian kedua menceritakan tentang bagaimana Mommi Asf mengetahui sang suami sudah menikah lagi.
Disebutkan, sang suami tiba-tiba menghilang.Ia baru mengetahui bahwa sang suami pergi berbulan madu dengan istri keduanya.

Kisah tersebut kemudian dihapus oleh akun Mommi Asf tersebut.
Terkait hal itu Mommi meminta maaf lewat akun facebooknya.”Iyaaa… mommi hapus dulu
Mommi minta maaf kepada para pembaca.
Mommi bukan orang jahat, hanya ingin menulis.
Mommi masih butuh banyak belajar, mencari dan membuat tulisan yang membawa kebaikan pada pembaca juga kepada mommi sang penulisnya.

Semoga para pembaca dan mommi selalu dilembutkan hati nya.
Mohon doa nya dari kakak kakak dan sahabat online semua, mommi dan anak anak selalu sehat dan berkumpul bersama yaa.Mereka kekuatan mommi, mohon doa segala yang baik utk mereka ya.. aaamiin.” Tulis Mommi, (1/11/2019).

Banjir Simpati dari Netizen
Banjir Simpati dari Netizen

Meski ia menghapus postingan netizen tersebut namun, Mommi mengatakan bahwa tulisan tersebut merupakan sebuah fakta.Mommi sendiri sangat yakin bahwa dirinya bisa mempertanggungjawabkan tulisannya.Namun tulisan di luar dari ceritanya bukan menjadi tanggungjawabnya.”Bismillah.
Afwan, mommy memang tidak banyak-banyak buka sosmed, sesekali update status.

Banjir Simpati dari Netizen

Pun wa chat banyak yg mami skip. Karena memang mommy tidak mencari panggung dan tidak ingin terkenal.
Tp berapa kagetnya ketika pagi ini dalam perjalanan mengajak anak anak liburan tipis tipis ke bedugul, mendapat kabar cerita mommi menjadi cerita simpang siur.
Dengan ini mommy nyatakan bahwa mommy hanya bertanggung jawab dengan tulisan yg mommy tulis.

Tulisan diluar itu mommy tidak bisa mempertanggungjawabkan kebenarannya dan mommy berlepas diri dari situ.Sekian, terima kasih.” Tulis Mommi Asf dengan mengunggah potret putranya.“mommi aku mau kumon habis ini.” ucap anak sulungku. Aku menatapnya sedikit tak percaya.“abang ngga capek sayang?”“engga kok, kan aku kumon kan? Matematika ya mommi?”

Aku tersenyum mendengarnya. Kita masih setengah perjalanan menuju rumah dari sekolah.Amir anak sulungku genap berusia 8 tahun awal bulan ini. Sekarang dia sudah duduk dikelas 2 sekolah dasar. Tahun lalu dia memang mengambil kelas bahasa inggris dan matematika di kumon.

Namun kami putuskan untuk berhenti mengambil subjek Bahasa inggris karena Amir lebih tertarik belajar di English First.Lembaga les bahasa asing yang menitik beratkan pada latihan percakapan menggunakan bahasa inggris.Lembaga les bahasa asing yang menitik beratkan pada latihan percakapan menggunakan bahasa inggris.

Tak berselang lama matematika pun harus dihentikan, sebab bertabrakan dengan jadwal sekolah dan kegiatan ekstrakurikuler.Tetapi hari minggu kemarin, kudampingi dia mengerjakaan PR di buku tematik.Amir terlihat kepayahan dalam menyelesaikan soal matematika. Padahal saat masih belajar di kumon dia sangat lancar menjawab hitungan sederhana.

Kanonbet-Iseng aku tawarkan untuk kembali mengambil bimbingan matematika di kumon, dengan catatan berhenti sejenak les di EF, dengan tidak mengambil term selanjutnya.Selain karena sisa waktu nya yang terbatas aku juga mengkhawatirkan biaya nya.Ternyata respon nya cukup baik, terbukti dia menanykan hal ini.

“Hari ini belum Kumon kakak pertama, mommi hak untuk tidak kembali ke daftar, bulan depan InsyaAlloh ya, ada mommi Doain tak terduga Kumon mereka untuk membayar dan”
“Hmm mommi tidak punya uang kan?” Pertanyaan polos membuat saya tersenyum.Tersirat pidatonya, ia memahami situasi keuangan kami tidak sebagus tahun-tahun sebelumnya, ada juga perasaan sakit karena apa yang dikatakan benar Amir.

“Mmm sekarang beluum masih LOH .. NO .. jika tidak dengan saudaranya belajar, mommi memastikan bahwa tidak ada uang”.
Dia mengangguk dan mengikuti rebound murottal Ibrahim el-Haq audio mobil.
16:55
45 menit berkendara akhirnya pulang. Aku memarkir jelas dan mematikan mesin mobil.
“Ya saudaraku kamar mandi .. Seger segerin badanya, beristirahat sejenak, ada masjid diri. Mommi ingin bangunin Adek ya ..”

Amir keluar dari mobil dan di rumah, sementara aku perlahan-lahan terjaga Arya tertidur di kursi belakang.
Aku mengambil buah bagasi dari anak usia sekolah masih tersisa di dalam mobil di latihan anak kedua saya.
Disambut Abi, anak keempat saya dari rumah, “mommi ….” Dengan tangan pembukaan kedua, meminta saya pelukan.

 

 

 

Back to top button