Verification: c1d513a7b5cbcad9
Flash News

Berangkat Sepakbola, Pemuda Tewas di Jalan

Nahas menimpa Supriyadi, 25. Pria asal Jl Mayjen Sungkono II, Kota Nganjuk itu tewas setelah tertabrak truk di depan kantor Kelurahan Jatirejo, Nganjuk, kemarin sore.

Informasi yang diperoleh koran ini, kecelakaan itu terjadi sekitar pukul 16.30. Pada saat itu, laki-laki di sepeda motor Suzuki Skydrive hendak melewati truk bersama-sama melaju Utara.

Berangkat Sepakbola, Pemuda Tewas di Jalan
Berangkat Sepakbola, Pemuda Tewas di Jalan

Jarak antara mesin dan nomor lisensi truk AG UV 8842 terlalu dekat, membuat tubuh Supriyadi tendangan sepeda truk siku kanan didorong oleh Wito, 40, itu. Braaak! Mesin segera setelah kehilangan kendali jatuh. “Korban terpental benar,” kata Sukarno, 50, salah satu saksi.

Berangkat Sepakbola, Pemuda Tewas di Jalan

Diduga Supriyadi ingin bermain sepak bola di pengadilan desa setempat. Karena miliknya ditemukan sepasang sepatu bola di dekat lokasi kecelakaan. Sepeda itu kemudian diangkut petugas satuan polisi lalu lintas Nganjuk Laka ke penjaga. Demikian pula, truk bersama Wito.

Related Articles

Polisi lalu lintas Kepala Unit Laka Nganjuk Ipda Sugino mengatakan Supriyadi menyikut diduga tailgate. “Hal ini seharusnya menggandakan truk saat korban kurang tepat sampai mencicit,” katanya kepada Jawa Pos Radar Nganjuk.

Berangkat Sepakbola, Pemuda Tewas di Jalan
Berangkat Sepakbola, Pemuda Tewas di Jalan

Sementara itu, kecelakaan itu terjadi sebagai Agus Widya, 64. Ayah Widya Desy Natalia, mantan Cabup 00.30 Nganjuk meninggal dini hari kemarin. Ini setelah host bus becak motor (Bentor) memukul Eka sebelum kantor polisi Barong, Tanjunganom.

Selain itu, Wan Yulendra Ari, anak pertama Agus mengatakan kemarin pagi ayahnya baru saja kembali dari Pondok Gontor untuk Ngawi untuk mengambil bus.

Baca Juga : Awkarin ke Budiman Sudjatmiko: Gak Minat Nyaleg, Gak Usah Takut

Berangkat Sepakbola, Pemuda Tewas di Jalan

Agus juga mengalami penurunan di Post untuk Barong niat rumahnya di Desa Banjaranyar, Tanjunganom. “Ada pertemuan dengan Kiai. Dia tidak bertanya dijemput rumah setelah turun bus, “kata Ari.

Sementara itu, pelayat di rumah duka juga tampak begitu kehilangan. Khusus untuk keluarga inti Agus. Bahkan, Dessy Mbak telah berulang kali jatuh lembut ditinggalkan oleh ayahnya untuk selama-lamanya.

Pemakaman Prosesi dilakukan langsung di pagi hari. Agus dikirim ke TPU Jenon sekitar pukul 10.00. Marhaen Wabup tampil dengan jajaran suksesi pemakaman forkopimda.

Back to top button